smkn46jakarta.sch.id – Jika kamu pernah menemukan seseorang atau bersama keluarganya pindah ke kotamu dari wilayah mereka sebelumnya dengan sebab tertentu, maka itu contoh migrasi penduduk.
Kamu pasti tidak asing jika menemukan aktivitas perpindahan yang dilakukan oleh seseorang dari wilayah sebelumnya, ke wilayah baru. Nyatanya hal itu merupakan contoh migrasi penduduk. Perpindahan ini bisa jadi merupakan rencana yang tidak pernah mudah untuk mereka alami.
Kamu atau mereka mungkin akan terus bergerak maju dan berpindah seraya memastikan mendapat tempat tinggal baru, menyesuaikan iklim, lingkungan sosial baru, dan tantangan hidup lainnya.
Nah, sebenarnya dibalik kesulitan-kesulitan dan latar belakang terjadinya migrasi penduduk terdapat faktor lain dan jenis-jenisnya yang perlu diidentifikasi. Hal ini penting untuk kamu ketahui, agar kegiatan migrasi tidak semerta-merta dipandang negatif. Khususnya bagi sebagian besar masyarakat tentang stigma pendatang baru.
Jenis Migrasi Penduduk Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, contoh migrasi penduduk ini dapat dilihat dari latar belakang tindakan tersebut yang mengharuskan ia melakukannya.
Pertama, ada migrasi paksa yang membuat seseorang secara berat hati untuk meninggalkan kampung halamannya atas dasar alasan diluar kendali dirinya. Contoh dari imigran yang terpaksa misalnya etnis Rohingya yang terusir dari Kamboja, lalu mereka berupaya pindah dari sana menuju tempat pelariannya yakni Aceh. Contoh nyata ini sempat viral di Indonesia karena menjadi masalah kemanusian yang serius.
Kedua, ada imigran yang melakukan migrasi sukarela lantaran kebijakan pribadi dan kemauan hatinya untuk melakukan perpindahan ini. Pelaku perpindahan ini disebut sebagai migran eksternal.
Lain halnya jika dilakukan masih di dalam negara sendiri dapat disebut migran internal.
Dari jenis dan contoh migrasi penduduk berdasarkan sifatnya tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pelaku imigran akan menjalani perpindahan yang terkait batas-batas politik internal suatu negara.
Penyebab Migrasi Internal
Orang akan melakukan pindah tempat negara dengan berbagai alasan pribadi mereka. Dan berikut beberapa alasan yang mendasarinya. Yang pertama ada kultural yakni kebudayaan yang menyebabkan seseorang ingin pindah atau mencari suasana baru.
Contohnya ketika kamu sebelumnya tinggal di wilayah Indonesia yang memiliki kebiasaan penduduk menikah muda, lantas kamu ingin pindah ke wilayah Asia lainnya seperti Singapore yang mungkin memiliki kultur budaya usia menikah yang lebih santai.
Alasan kedua yakni demografis daerah seperti tingkat usia, etnis, dan bahasa yang membuat orang tertarik untuk pindah. Contoh migrasi penduduk ini misalnya, ketika seseorang dari Suku Jawa ingin pindah dari kota Medan ke Surabaya karena di kota yang baru, ia lebih banyak menemukan penutur bahasa Jawa.
Alasan ketiga yakni faktor lingkungan yang menjadikan seseorang tergerak untuk segera pindah dengan alasan ketidaknyamanan lingkungan sekitarnya. Misalnya, seseorang yang tidak tahan dengan cuaca panas di daerah tandus, akan bermigrasi untuk tinggal di daerah sejuk seperti pegunungan atau pantai.
Penyebab Migrasi Eksternal
Peperangan bisa menjadi penyebab terjadinya migrasi eksternal yang dilakukan oleh orang-orang dari luar negara tersebut ke negara tujuannya. Contoh migrasi penduduk ini misalnya ketika sekelompok masyarakat tinggal di negara dengan konflik perang tak berkesudahan, dan hal itu memaksa mereka pindah dari negara tersebut.
Selain itu, bentrok sesama penduduk berlainan etnis juga bisa menjadi penyebab terjadinya perpindahan yang dilakukan sekelompok orang.
Kesimpulan
Demikianlah contoh migrasi penduduk dari kedua jenis tindakan berdasarkan sifatnya. Dampak migrasi baik internal dan eksternal terkadang bisa mengubah dinamika perekonomian dan cara pemerintah memberikan layanan. Namun perlu disadari bahwa setiap perpindahan tersebut pasti memiliki dasar alasan yang penting.