smkn46jakarta.sch.id – Hukuman zina muhsan dan ghairu muhsan menjadi materi penting yang harus diketahui sebagai muslim. Berikut penjelasan lengkapnya!
Pada hukum Islam, ada beberapa jenis zina yang tidak boleh dilakukan dan ada hukumannya sendiri. Hukuman zina muhsan dan ghairu muhsan adalah salah satu yang sangat krusial dan wajib dipahami.
Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas rincian definisi, hukuman, serta informasi tambahan lain yang berkaitan. Asal semua bagian ini sudah dipahami dengan baik, maka proses belajarnya akan lebih mudah.
Definisi Zina Muhsan dan Ghairu Muhsan
Bagian pertama ini akan membahas tentang definisi zina muhsan serta ghairu muhsan. Susunan definisi sangat penting untuk diketahui sebelum membahas hukuman zina muhsan dan ghairu muhsan secara mendalam.
Jadi secara definisi, zina muhsan adalah perilaku berzina yang dijalankan oleh pihak-pihak yang sudah menikah. Siapa saja yang sudah menikah baik itu ibu, suami, janda maupun duda tetap masuk kategori yang sama.
Lalu jika beralih ke ghairu muhsan, maka ada arti serta tujuannya sendiri. Menurut definisinya, ghairu muhsan zina yang bahkan dilakukan sebelum menjadi suami istri. Jadi sudah bisa dipastikan jika dua definisi ini sangat berbeda.
Ungkapan zina saja sudah mengarah pada proses yang kurang tepat. Jadi tidak heran jika hukumannya tergolong berat bahkan untuk satu orang muslim. Akan lebih baik jika meninggalkan zina agar tidak mendapat hukuman.
Tidak semua wilayah di Indonesia menjalankan hukuman sesuai syariah. Meski demikian, semua pihak harus berhati-hati agar tidak mendapat kecurigaan. Sekarang marak masyarakat yang menjauhi m
Hukuman Zina Muhsan dan Ghairu Muhsan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, definisi muhsan dan ghairu muhsan sangat berbeda. Oleh sebab itu, rincian hukumannya juga tidak akan sama sehingga diperlukan proses menyimak yang dalam:
1. Zina Ghairu Muhsan
Sebelum melangkah ke hukuman zina muhsan, akan dibahas terlebih dahulu mengenai hukuman zina muhsan. Untuk jenis zina ini, ada dua pilihan hukuman yang wajib untuk diselesaikan.
Hukuman yang pertama adalah proses memberi cambukan sebanyak 100 kali. Perlu diketahui bahwa hukuman dari zina ini sangat berat. Untuk melakukannya sendiri tidak bisa sembarangan dan harus oleh penegak hukum.
Kemudian untuk hukuman yang kedua adalah diasingkan. Hukuman yang ini juga termasuk berat karena proses pengasingannya harus dilakukan selama satu tahun. Waktu ini tentu tidak banyak dan harus penuh perhitungan.
Lalu apakah hukuman cambuk bisa dicampurkan dengan hukum diasingkan? Maka jawabannya tidak. Masing-masing hukuman memiliki ketertiban sendiri dan harus dijalankan atau diikutkan.
2. Zina Muhsan
Berbeda dengan hukuman zina ghairu muhsan, hukuman untuk zina muhsan ini jauh lebih kompleks. Hukuman zina muhsan dan ghairu muhsan juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad secara langsung.
Berdasarkan ketentuan yang ada, pelaku zina muhsan harus dirajam 100 kali. Bahkan berdasarkan penjelasan nabi Muhammad, proses rajam ini harus dilakukan selama hidup sampai mati. Jadi tidak ada celah untuk mengelaknya.
Ketentuan ini memang tidak secara resmi masuk dalam Al-Quran. Meski demikian, ada riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad memerintahkan untuk memanfaatkan proses penghukuman ini.
Sampai sekarang masih ada wilayah yang memanfaatkan hukuman rajam. Jika tidak ingin mendapat hukuman rajam atau diasingkan, maka pastikan untuk menjauhi perbuatan zina yang kamu lakukan.
Kesimpulan
Hukuman zina muhsan dan ghairu muhsan sangat penting untuk diketahui. Jika sudah mengetahui, maka proses belajar akan lebih mudah dan tidak membosankan. Oleh sebab itu, jangan sepelekan dua hukuman tersebut.