Ada banyak hal yang mewajibkan mandi besar, bukan hanya berhubungan dengan bersetubuh. Tetapi sebab lain juga penting untuk diingat dan diperhatikan, supaya tidak keliru.
Hal yang mewajibkan mandi besar itu sebenarnya ada berbagai macam. Sehingga setiap muslim hendaknya memahami betul, supaya nanti mampu melaksanakan dengan benar. Karena pada dasarnya semua itu bagian dari upaya mensucikan diri dengan air jernih, bersih.
Mandi itu sendiri mempunyai makna membasahi seluruh tubuh pakai air mengalir disertai niat. Yang mana mempunyai tujuan berbeda antara setiap jenisnya. Contohnya saja ada mandi sunnah, biasa dilakukan ketika akan melaksanakan sholat jumat dan hari raya.
Berbagai Hal yang Mewajibkan Mandi Besar
Selain mandi sunnah, pembaca perlu paham kalau masih ada hal yang mewajibkan mandi besar. Bukan hanya saat mengeluarkan air mani, sperma dan sejenisnya. Namun sebab lain juga turut menjadi alasan mutlak seseorang mengucurkan air suci untuk niat wajib.
- Keluar Darah Haid
Sebab pertama ini sering dialami wanita, yang mana keluar cairan darah dari kemaluan karena siklus normal bulanan. Seseorang mandi besar ketika keluar haid dalam batas waktu minimal yakni 24 jam secara berturut-turut tanpa henti. Maksimal 15 hari, tapi umumnya paling lama 7 sampai 8 hari darah sudah tidak keluar.
Kalau berada pada kondisi tersebut, maka harus mandi besar pakai niat tertentu. Lain halnya ketika seorang perempuan keluar darah dari area kewanitaan, tapi tidak 24 jam. Analoginya seperti ini: misalkan 3 jam keluar, lalu bersih, setelah 2 jam muncul lagi, begitu seterusnya.
Maka, orang tersebut bisa tidak mandi wajib, karena haid itu minimal keluar terus 24 jam. Kalau berhenti, bersih, ada lagi itu bisa hanya dengan membersihkan spot tersebut, lalu lanjut wudhu.
- Masa Nifas
Selanjutnya biasa dialami wanita setelah selesai melahirkan. Cairan darah umumnya keluar dari area miss v dalam jumlah banyak selama 40 hari. Sebelum melakukan mandi bersifat besar, memang dalam kurun waktu tersebut tidak bisa melakukan ibadah seperti sholat, baca Al Quran, berkumpul bersama suami dan lain-lain.
Setelah darah berhenti keluar, wanita sebaiknya langsung mandi wajib, jangan lupa memakai niat serta tata cara benar. Kalau sudah begitu, bisa melaksanakan serangkaian ibadah yang dirindukan.
- Meninggal
Hal ketiga yang dimaksud ini setiap orang ketika sudah berpulang ke Sang Pencipta, memang harus dimandikan. Termasuk saat seseorang masih hidup, tetapi dia wanita sedang mengandung tapi keguguran. Meskipun calon bayi masih belum terbentuk sempurna atau berupa segumpal darah. Maka sang ibu harus melakukan mandi besar.
- Berhubungan Badan
Faktor setiap orang muslim harus mandi besar, yakni ketika ia selesai melakukan persetubuhan. Walaupun saat proses tersebut sperma tidak sampai masuk ke dalam, dengan kata lain memakai pengaman seperti kondom. Orang tersebut tetap mandi wajib, sesuai cara yang tepat.
- Keluar Mani
Berikutnya, masih berhubungan dengan kondisi seksual dalam tubuh seseorang. Air mani (sperma) itu bisa keluar kapan saja, tidak selalu saat berhubungan badan. Ketika orang terlelap tidur saja bisa terjadi, istilahnya bermimpi sesuatu.
Intinya saat cairan tersebut keluar, entah dalam keadaan sadar atau tidak, lalu pakai syahwat maupun kosong sekalipun. Maka tetap harus mengikuti peraturan mandi besar. Tiada sedikitpun pengecualian, sebab sesuatu yang keluar dari area organ intim, ketika seseorang mengalami memang mutlak bersuci.
Kesimpulan
Itulah penjelasan singkat mengenai hal yang mewajibkan mandi besar. Karena termasuk ketetapan harus dipatuhi, dipahami, dimengerti dan dilaksanakan berdasarkan cara benar. Biasanya setiap sebab yang bikin orang bersuci, juga terucap dalam niat ketika melakukan penyucian pakai air bersih.